Senin, 25 Februari 2013

Efek ganja pada kesehatan

Efek ganja
(Cannabis)

1. Ketergantungan


      Penggunaan kronis ganja dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikologis, serta mengalami gejala putus zat sesaat setelah berhenti menggunakan. Gejala ini dapat muncul setelah penggunaan kronis selama minimal 3 mingggu. Gejala ini mencapai puncaknya pada hari ke 4, dan mulai dapat teratasi dalam 2 minggu dihitung dari terakhir kali mengggunakan ganja. karakteristik gejala putus zat ini adalah kegelisahan, penurunan nafsu makan, mual, mudah marah dan ganggguan tidur (gejala ini hanya akan membuat pengguna merasa tidak nyaman namun tidak mengancaman kehidupan).

2. Disfungsi kognitif

    Chronic Cannabis Syndrom/Amotivational Syndrom adalah kerusakan kognitif pada pengguna kronis yang mengakibatkan penurunan kemampuan dalam merencanakan ataupun mendapatkan tujuan hidup, menyebabkan pengguna ditempatkan pada pekerjaan yang hanya membutuhkan level kognisi rendah.
    Penggunaan ganja pada usia dini berdampak panjang pada kognisi dan meningkatkan kemungkinan kelainan neuropsikis ,pengguna jangka panjang ganja yang mulai mengganja pada usia 17 tahun ke bawah dengan 17 tahun ke atas. Pada pengganja yang mulai di usia 17 tahun ke bawah menunjukan rendahnya persentase otak kecerdasan neuron dan dendrit, dimana proses berpikir terjadi) dan tingginya persentase sumsum otak (myelinated axons) dibandingkan dengan seluruh volume otak.

3. Penyakit jiwa

   Resiko psikosis dan beberapa penelitian menemukan keterkaitan antara dosis dengan respon psikosis, Ganja dapat meningkatkan resiko psikosis pada kalangan muda, tapi memiliki efek signifikan pada mereka yang memiliki predisposisi psikosis.

4. Kanker

   Penelitian menemukan bahwa secara histologik dan molekuler terjadi perubahan epitelium bronkial yang serupa antara merokok ganja dengan merokok tembakau. Tapi kesimpulan yang dapat ditarik sementara, studi yang ada belum cukup untuk memberikan evaluasi yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa merokok ganja berkaitan dengan resiko kanker.

5. Reproduksi

    Menggakibatkan penurunan level testoteron, jumlah sperma, dan motilitas sperma pada pengguna kronis/intensif ganja,dan menyebabkan ketidaksuburan pria.

6. Gangguan pernapasan

    Mengakibatkan batuk, wheeze, dan produksi dahak,kapasitas difusi atau hiperaktif pernapasan (seperti yang terjadi pada perokok tembakau).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar